Benarkah Menantuku Parakang


Judul : Benarkah Menantuku Parakang
Penulis : Dahri Dahlan,... [et al.];
Tahun Terbit : 2017
Kategori : Fiksi
ISBN : 978-602-60457-1-3
Ukuran : 13 x 19 cm

Sisimistis dan warna lokal selalu menjadi dua sisi yang tak bisa dipisahkan dari sebuah kisah yang menjadi latar belakang sebuah cerita pendek. Kepiawaian seorang pengaranglah dalam menyelipkan sebuah pesan dalam ceritanya yang membuat kisah-kisah mistis tersebut jadi berbeda. Kumpulan cerita pendek yang disodorkan komunitas “Parepare Menulis” ini pun demikian. Cerita mistik “Parakang” maupun sejenisnya seperti “Seba”, dapat disebut sebagai kekuatan kumpulan cerpen ini; menjadi sangat penting diapresiasi kembali sebagai cerita-cerita mistik yang bernuansa lokal.

Dari 12 cerita pendek pada buku ini ada 3 cerita pendek berlatar mistik dengan warna lokal yang kuat. Cerita pendek tersebut masing-masing berjudul: Seba Penghuni Buntu Sundalle, Kota Z, Kota Para Parakang, dan Benarkah Menantuku Perempuan Parakang?”. Sementara warna lokal yang sama kuatnya terlihat pula dalam cerita pendek yang ditulis dengan sangat piawai. Selain warna lokal dan mistik, latar belakang “perjuangan” juga menjadi pilihan yang perlu diapresiasi dalam kumpulan cerpen ini. Ada dua cerpen dengan latar belakang fragmen perjuangan, baik yang dituturkan secara total dalam keseluruhan cerpen maupun yang diimbuhkan sebagai sebuah “bingkai” dalam sebuah cerita. Cerpen berjudul Paula Rumambi adalah sebuah cerita kenangan tentang pergerakan para pejuang kemerdekaan, mendekati cerita perjuangan sesungguhnya, sedang cerita pendek berjudul Pekerjaan Rumah yang ditulis dengan teknik cerita berbingkai, murni sebagai sebuah karya fiksi. Dua cerita kemanusiaan masing-masing berjudul Wenni dan Pagi Hari Dokter Wira Hirarsa” perlu pula disebut sebagai cerpen yang sudah “berhasil”. Sedang sebuah cerpen berlatar cinta remaja berjudul Jerawat mungkin dapat disebut sebagai pelengkap.

Rp 50,000
Stok Habis