Klub Baca Sampan: Cerita dari Negeri Siput
Kategori : Reportase
Penulis : Sampan
Editor : Ilo.I.D
Klub Baca Sampan: Cerita dari Negeri Siput

Jumat, 24 Mei 2024, tepat pukul 20.30, kegiatan diskusi buku dalam program Klub Baca Sampan dimulai. Klub Baca Sampan merupakan kegiatan berbagi pengalaman membaca suatu buku. Dalam kegiatan ini, para peserta dapat berbagi apa saja mengenai buku yang menjadi topik obrolan. 

Kegiatan itu dihadiri belasan orang dan buku Cerita dari Negeri Siput karya Muliadi G.F sebagai topik utama pembicaraan. Muliadi G.F, penulis kelahiran Barru yang sekarang bekerja sebagai guru sekolah menengah pertama di Kaimana, Papua.

Cerita dari Negeri Siput adalah buku kumpulan cerpen yang berhasil meraih penghargaan sebagai Buku Fiksi Terbaik dalam Literasi Award Dinas Perpustakaan Daerah Kota Parepare tahun 2023. Buku ini pertama kali terbit tahun 2017. Cerita-cerita pendek yang ada dalam buku ini sebelumnya sudah pernah terbit di berbagai koran, misalnya Jawapos, Harian Fajar, Republika, dan lain sebagainya. 

Ilo berlaku sebagai moderator, membuka pembicaraan dengan menyampaikan beberapa tujuan dari program Klub Baca Sampan, menceritakan riwayat singkat penerbitan buku tersebut, dan memperkenalkan Sari Azhari sebagai pemantik diskusi. 

"Buku inilah yang menandai aktivitas saya sebagai editor untuk pertama kalinya.," kata Ilo. "Saya membacanya selama dua bulan, dan nyaris tidak melakukan koreksi apapun mengenai tata bahasanya." 


Sari Azhari merupakan mahasiswi semester enam Pendidikan Bahasa Inggris, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare. Klub Baca Sampan merupakan kali pertama ia bertindak sebagai pembicara di depan umum. Sari menuturkan, cerita-cerita pendek yang ada dalam buku ini cukup mengesankan baginya. Cerpen berjudul "Buku Imajiner tentang Sungai", Rumah Sakit di Kota Hudiman, dan "Lukisan Gabah" adalah karya-karya yang disukainya. "Penggambarannya cukup jelas. Cerpen yang ada dalam buku ini sulit diterka akhirnya seperti apa."

Setelah Sari menceritakan beberapa bagian buku, sejumlah peserta memberikan tanggapan. Rasmida mengemukakan bahwa buku ini sangat imajinatif. Tidak cukup hanya dibaca sekali. Pendapat lain juga disampaikan oleh Onet. Bagi Onet, cerpen "Lukisan Gabah" adalah cerita kesukaannya. "Cerpennya menyinggung seni lukis dan pameran. Dekat dengan aktivitas saya sebagai desainer grafis."

Kegiatan berakhir pukul setengah sebelas. Pada akhir acara, Sari mengungkapkan kesannya dengan kegiatan ini. "Awalnya saya dihinggapi ketakutan. Takut salah bicara. Namun, semua ketakutan saya ternyata tidak terbukti."